Wednesday, October 31, 2012

nopember 2010 sangat sengit di mata saya

sedikit lupa tanggalnya, mungkin 7 atau 10 atau 14 nopember 2010. saat itu hari terakhir pintu gerbang pabrik kanzen di buka untuk aktivitas rutin. sisa - sisa karyawan yang ada dikumpulkan di mesjid, dan dibriefing oleh direksi ihwal lay-off, atau di-rumahkan. saya termasuk juga tentunya. saya kebagian vonis lay-off. dari semua karyawan, ada yang vonis sebagian di phk, sebagian layoff. saya tidak begitu konsen dengan apa yang mereka cakapkan. saya ingat saat itu saya mengenakan t-shirt hitam. yang jelas, pabrik berhenti produksi. gembok sudah disiapkan.

ada janji dari para direksi, yakni karyawan yang dirumahkan akan mendapat penghasilan bulanan 50% dari normal salary --selama di-rumah-kan. ini yang saya konsen, maksud saya, saya harus mencari tambahan penghasilan sebesar 50% untuk melengkapi posisi neraca salary saya. dan entah kebetulan, dua atau tiga hari setelah hari itu saya mendapatkan pekerjaan sambilan sebagai engineer di mega proyek di pulau kalimantan. nilai honornya tidak perlu negoisasi lagi karena sudah memenuhi apa yang saya harapkan, sebagai 50% pengisi kekosongan salary. maka berangkatlah saya ke kalimantan.

bulan kedua saya masih menjalani profesi di kalimantan. enjoy. yang tidak bikin enjoy adalah sms dari para direksi kanzen yang menghendaki saya pulang ke jakarta, untuk urusan yang kurang jelas secara pendapatan. walhasil saya berandai - andai. andai saya pulang, maka penghasilan saya di kalimantan akan terhenti. tetapi bila saya tidak pulang, saya kuatir 50% salary saya dari kanzen akan dihentikan sepihak oleh kantor pusat. karena sifatnya bisa jadi seperti itu. ini petakompli. saya tidak menyukai kondisi ini.

walaupun ditentang banyak pihak, akhirnya saya melepaskan pendapatan di kalimantan. saya tidak memperpanjang kontrak bulanan dengan mega proyek tersebut. penghasilan saya jelas menurun. namun saya punya pikiran minimal, yakni 50% salary dari kanzen masih mengucur, saya akan berusaha survive dengan itu. dengan nekad saya balik ke kantor pusat kanzen dengan berharap 50% salary ---itu saja. saya mengirim surat pengunduran diri saya kepada direksi mega proyek kalimantan.

disini tidak ada wacana pekerjaan yang jelas. kanzen seperti itu keadaannya. waktu terus berjalan. dan apa yang terjadi adalah salary dari kanzen --yang 50% itu-- ternyata tidak selamanya lancar. dalam hitungan bulan, tidak sampai satu semester--, maka berakhir sudah itu semua. dalam waktu 6 bulan, saya kehilangan honor dari proyek kalimantan, dan kemudian kanzen tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar 50% salary. direktur kanzen cacat janji. tidak menepati janji yang mereka ucapkan di dalam mesjid, medio nopember. kejadian ini juga menimpa beberapa rekan yang lantas mengumpat - umpat. saya berusaha berpikir untuk mencari jalan keluar. walau tidak bisa dipungkiri lagi, saya mengutuk mereka yang cacat janji. nopember 2010 sangat sengit di mata saya. []

-------memoar ini untuk mencatat hal - hal yang oleh 'mereka' berusaha dilupakan, terlupakan, dan atau pura-pura lupa. namun tidak buat saya.

No comments:

Post a Comment