Jujur ini bukan medan saya. Tetapi lahan seseorang, sebut saja Si "O". Tetapi entah kenapa, sidang Dewan Perwira memutuskan saya yang harus memimpin pertempuran di medan tersebut. Dan saya *sami'na waatho'na*.
Perintah adalah perintah.
Tentunya sebelum memulai pertempuran, pasti saya menyusun pasukan. Organik pasukan siapa ? Ya pasti saya meminta kepada si O, orang yang selama ini memimpin pasukan yang bisa bertempur di medan tersebut.
Jadi ? Apakah si O menyerahkan pasukannya ke saya ?
Jawabannya pasti bisa ditebak : TIDAK.
Si O ingin saya bertempur sendiri hingga babak belur. Dan diakhir ceritera Si O akan muncul dengan pasukannya untuk meng-klaim kemenangan.
Seperti itulah skenario *calon hero* dugaan saya.... Wallahualam.