Thursday, November 8, 2012

tiga kali, mungkin lebih...

sepanjang karir saya di pabrik kanzen setidaknya tiga kali saya hendak keluar. berikut cerita yang saya ingat. entah tahun 2007 atau berapa, pokoknya sekitar tahun itu. saya bernegoisasi dengan kakak kelas untuk rekruitmen di perusahaan dia. dia pemilik perusahaan yang bergerak di bidang CPO, mulai kebun, pengolahan, hingga pengapalan. interview dilakukan di cibubur junction. saya ingat kejadiannya, karena kakak kelas ini teman satu kelompok kakak kandung saya. sebelum saya meng-iya-kan tawaran bergabung di perusahaan kakak kelas, saya sejenak mereview prospek tersebut. masalah utama adalah saya tengah menjalani masa promosi juga di kanzen. atas dasar itulah saya menolak tawaran kakak kelas. maka saya memilih menjalani masa promosi saya di kanzen.

berikutnya medio akhir 2009, atau awal 2010. seingat saya pabrik kanzen tengah dilanda problem terberatnya. dan secara kebetulan saya dihubungi rekruitmen dari pabrik pengepakan di cikarang. disaat pabrik udah sempoyongan, saya berada di persimpangan. saya memilih untuk 'meloncat'. saya mengikuti proses interview. dan tibalah saatnya untuk mengurus surat pengalaman kerja di kanzen. saat itulah proses ini di-interupt oleh direksi. mereka tidak bersedia mengeluarkan surat tersebut, dengan dalih, saya seharusnya tidak perlu khawatir walau kondisi pabrik sedang down. "haris termasuk yang asset yang dipelihara, apapun yang terjadi dengan perusahaan", begitu jelas direktur. walhasil, saya tidak meneruskan proses rekruitmen di cikarang. saat itu saya sempat bersitegang dengan keluarga, karena keluarga menghendaki saya mendapatkan penghasilan yang baik. sementara saat itu gaji dari kanzen sudah senin - kamis. oleh keluarga saya dinilai egois karena bertahan di kanzen yang sekarat, sementara perusahaan lain siap menggaji saya dengan baik dan benar. dan memang ada benarnya.

yang ketiga lebih parah. terjadi di awal tahun 2011. ringkas ceritera, nopember 2010 saat paling parah. yakni pabrik ditutup. dan saya akhirnya mendapatkan pekerjaan di borneo. dan, pihak kanzen beberapa kali menghubungi saya. walhasil perbruari 2011 saya meninggalkan borneo dan kembali ke kanzen. apa yang saya dapatkan ? setelah tidak di gaji berbulan-bulan, maka pada awal 2012 saya dipersilahkan keluar dari kanzen. dan saya tidak mau. karena dengan re-sign, berarti saya kehilangan hak atas pesangon dan hak tagih gaji tertunda. []