Sunday, September 27, 2015

Sholat Malam

Ibrahim bin Adam pernah didatangi oleh seseorang untuk meminta nasehat agar ia bisa mengerjakan shalat malam (# tahajud).
Beliau kemudian berkata kepadanya, "Janganlah engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wajala di siang hari, niscaya Allah akan membangunkanmu untuk bermunajat di hadapan-Nya malam hari. Sebab munajatmu di hadapan-Nya di malam hari merupakan
kemuliaan yang paling besar, sedangkan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan itu."

Sementara Fudhail bin Iyadh berkata, "Jika engkau tidak mampu menunaikan shalat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, karena dosa-dosamu begitu banyak."

Seseorang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada Beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat. Beliau menjawab, "Dosa-dosamu telah membelenggumu."

Al-Hasan berkata, "Tidaklah seseorang meninggalkan shalat malam kecuali karena dosa yang dilakukannya. Oleh karena itu, periksalah diri kalian setiap malam ketika matahari terbenam, kemudian bertaubatlah kepada Robb kalian, agar kalian bisa mengerjakan shalat malam."
Dalam kesempatan lain, beliau menjelaskan, "Di antara pertanda
seseorang itu tenggelam dalam dosa adalah bahwa dadanya tidak
pernah lapang untuk bisa mengerjakan puasa di siang hari dan mengerjakan shalat sunnah di malam hari."

Sufyan Ats-Tsauri berkata, "Aku pernah terhalang (tidak bisa
bangun) untuk mengerjakan shalat malam selama lima bulan
disebabkan satu dosa yang telah aku lakukan."
Ditanyakanlah kepada beliau, "Dosa apakah itu? "Beliau menjawab,
"Aku melihat seorang laki-laki yang menangis, lalu aku katakan di dalam hatiku bahwa itu dilakukannya sebagai bentuk kepura-puraan saja."

Abdullah bin Mas'ud pernah ditanya oleh seseorang, "Kami tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat". Ia pun menjawab,
"Dosa-dosamu telah membelenggumu."

Demikian juga memakan barang yang haram akan menghalangi
pelaksanaan shalat malam.
Salah seorang dari kalangan Ulama mengatakan, "Betapa sering sesuap makanan itu menghalangi pelaksanaan shalat malam.
Betapa sering pandangan itu menghalangi seseorang dari membaca satu surat dari Al-Qur'an."

Sungguh seorang hamba itu akan menyantap satu makanan atau
melakukan sesuatu perbuatan yang menyebabkannya tidak bisa
mengerjakan shalat malam selama satu tahun.

Demikian juga, kecintaan kepada dunia (hubbud dunya) bisa
menghalangi seseorang untuk melaksanakan shalat malam.

Abu Thalib Al-Makki berkata, "Yang bisa menghalangi seorang
hamba dari melakukan shalat malam, atau yang menjadikannya lalai dalam waktu sekian lama, ada tiga hal. Yaitu, menyantap makanan yang syubhat, terus-menerus melakukan perbuatan dosa dan dominasi pikiran keduniaan di hati."

Bertolak dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa yang bisa
membantu seseorang agar bisa mengerjakan shalat malam itu
adalah;
1. memakan makanan yang halal,
2. istiqomah di dalam bertaubat,
3. menjauhi makanan yang haram dan syubhat,
4. menjauhi dosa dan maksiat,
5. menolak dominasi pikiran keduniaan dan kecintaan kepada dunia dari dalam hati dengan cara selalu ingat mati dan memikirkan akhirat atau apa saja yang akan ditemui sesudah mati.
*****

Sungguh, di antara shalat sunnah yang paling utama adalah shalat
malam (tahajud).
Allah SWT berfirman (yang artinya): Pada sebagian malam itu, bertahajudlah kalian sebagai ibadah tambahan bagi kalian. (Dengan shalat malam itu) Allah pasti mengangkat kalian ke derajat yang terpuji (TQS al-Isra': 79).

Begitu pentingnya shalat tahajud ini, Rasulullah SAW sampai
menyuruh kita untuk "mengqadhanya" saat tertinggal.
Beliau bersabda, "Jika kalian tertinggal dari menunaikan shalat
malam karena sakit atau hal lain, hendaklah kalian menunaikan
shalat dua belas rakaat (rawatib) di siang hari." (HR Muslim).

Dalam hadits lain beliau bersabda, "Siapa saja yang ketiduran hingga tidak menunaikan shalat witir atau sunnah-sunnahnya, Hendaklah ia menunaikannya saat terjaga." (HR Muslim).

Sebaliknya, Rasulullah SAW "mencela" orang yang tidak melakukan shalat malam, padahal ia sering bangun tengah malam.

Beliau bersabda kepada Abdullah bin Amr bin al-'Ash, "Wahai
Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan; ia bangun malam tetapi tidak menunaikan shalat malam." (Mutaffaq 'alaih).


Semoga Allah ringankan hati dan langkah kita untuk tunaikan shalat
malam.
Wallahu a'lam.
http://kenisah.blogspot.com

NASEHAT INDAH KH. MUSTAFA BISRI�

1.Kebenaran kita berkemungkinan salah, kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Hanya kebenaran Tuhan yang benar-benar benar.

2. Kalau Anda boleh meyakini pendapat Anda, mengapa orang lain tidak boleh.

3. Jangan banyak mencari banyak, carilah berkah. Banyak bisa didapat dengan hanya meminta. Tapi memberi akan mendatangkan banyak dan berkah.

4. Tidak ada alasan untuk tak bersedekah kepada sesama. Karena sedekah tidak harus berupa harta. Bisa berupa ilmu, tenaga, bahkan senyum.

5. Apa yang kita makan, habis. Apa yang kita simpan, belum tentu kita nikmati. Apa yang kita infakkan justru menjadi rizki yang paling kita perlukan kelak.

6. Abadikan kebaikanmu dengan melupakannya.

7. Tawakkal mengiringi upaya. Doa menyertai usaha.

8. "Berkata baik atau diam" adalah pesan Nabi yang sederhana tapi sungguh penting dan berguna untuk diamalkan dan disosialisasikan.

9. Janganlah setan terang-terangan engkau laknati dan diam-diam engkau ikuti.

10.Mau mencari aib orang? Mulailah dari dirimu !

11. Hati yang bersih dan pikiran yang jernih adalah suatu anugerah yang sungguh istimewa. Berbahagialah mereka yang mendapatkannya.

12.Meski sudah tahu bahwa memakai kaca mata hitam pekat membuat dunia terlihat gelap, tetap saja banyak yang tak mau melepaskannya.

13. Awalilah usahamu dengan menyebut nama Tuhanmu dan sempurnakanlah dengan berdoa kepadaNya.

14.Ada pertanyaan yang 'tidak bertanya'; maka ada jawaban yang 'tidak menjawab'. Begitu.

15. Sambutlah pagi dengan menyalami mentari, menyapa burung-burung, menyenyumi bunga-bunga, atau mendoakan kekasih. 
Jangan awali harimu dengan melaknati langit.

16.  Wajah terindahmu ialah saat engkau tersenyum. Dan senyum terindahmu ialah yang terpantul dari hatimu yang damai dan tulus..

http://kenisah.blogspot.com

Tuesday, September 22, 2015

RIBA

Besarnya Dosa Riba

«الرِّبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا، أَيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ»

Riba itu memiliki 73 pintu. Yang paling ringan (dosanya) adalah seperti seseorang yang mengawini ibunya. (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).

Al-Hakim meriwayatkan hadis di atas di dalam Al-Mustadrak dari Abu Bakar bin Ishaq dan Abu Bakar bin Balawaih; keduanya dari Muhammad bin Ghalib, dari Amru bin Ali dari Ibn Abi 'Adi, dari Syu'bah, dari Zaid dari Ibrahim, dari Masruq, dan dari Abdullah bin Mas'ud.Al-Hakim berkomentar, "Hadis ini sahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak mengeluarkannya."

Al-Minawi menukil di dalam Faydh al-Qadîr, bahwa al-Hafizh al-'Iraqi berkata (tentang hadits di tas), "Sanadnya sahih."

Adapun al-Baihaqi meriwayatkan hadis di atas di dalam Su'ab al-Imân dari Abu Abdillah al-Hafizh, dari Abu Bakar bin Ishaq, dari Muhammad bin Ghalib dari Amarah bin Ali, dari Ibn Abi Adi, dari Syu'bah, dari Zubaid dari Ibrahim, dari Masruq, dan dari Abdullah bin Mas'ud.

Hadis yang semakna juga diriwayatkan oleh Ibn al-Jarud dalam Al-Muntaqâ; Ibn Abi Syaibah dalam Mushannaf Ibn Abi Syaybah; Abd ar-Razaq dalam Mushannaf Abd ar-Razâq; Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Ma'rifah ash-Shahâbah; Ibn Abi Dunya di dalamDzam al-Ghîbah wa an-Namîmah; dan yang lain.


Makna Hadis

Kata ar-ribâ maksudnya adalah itsm ar-ribâ (dosa riba). Menurut ath-Thayibi, penetapan makna tersebut merupakan keniscayaan agar sejalan dengan makna kalimat: aysaruhâ mitslu an yankiha….

Kata bâb[an] maknanya adalah hûban (dosa). Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Nabi saw. bersabda:

«الرِّبَا سَبْعُوْنَ حُوْبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ»

Riba itu (ada) 70 dosa. Yang paling ringan adalah (seperti) seorang laki-laki yang menikahi ibunya sendiri (HR Ibn Majah, al-Baihaqi, Ibn Abi Syaibah dan Ibn Abi Dunya).

Kata hûb[an] artinya adalah al-itsm wa adz-dzunûb (dosa). Kata 73 itu—dalam riwayat lainnya dinyatakan 70, 72 dan 63—tidak menyatakan batasan jumlah tertentu, melainkan menunjukkan arti: banyak jenis dan tingkatannya. Karena iru, hadis di atas bisa dimaknai bahwa dosa riba banyak macam dan tingkatannya. Yang paling rendah adalah seperti dosa seseorang yang menzinai ibunya sendiri. Bahkan Abdullah bin Hanzhalah menuturkan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:

«دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً »

Satu dirham riba yang dimakan oleh seorang laki-laki, sementara ia tahu, lebih berat (dosanya) daripada berzina dengan 36 pelacur (HR Ahmad dan ath-Thabrani).

Ibn Abbas juga menuturkan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:

«دِرْهَمٌ رِبًا أَشَدُّ عَلَى اللهِ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً. وَقَالَ : مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ»

Satu dirham riba (dosanya) kepada Allah lebih berat daripada 36 kali berzina dengan pelacur. (Ibn Abbas berkata) dan Beliau bersabda, "Siapa saja yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka neraka lebih layak untuknya." (HR al-Baihaqi dan ath-Thabrani).

Asy-Syaukani, dalam Nayl al-Awthâr, berkata, Hal ini menunjukkan bahwa riba termasuk kemaksiatan yang paling berat. Sebabnya, kemaksiatan yang menandingi bahkan lebih berat daripada kemaksiatan zina, yang merupakan perbuatan yang sangat menjijikkan dan sangat keji, tidak diragukan lagi, bahwa kemaksitan riba itu melampaui batas-batas ketercelaan."

Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa riba termasuk kemaksiatan yang paling besar. Hal itu bisa dilihat dari: 

Pertama, orang yang mengambil riba merupakan penghuni neraka dan kekal di dalamnya (QS 2: 275). 

Kedua, meninggalkan (sisa) riba dinilai sebagai bukti keimanan seseorang (QS 2: 278). 

Ketiga, orang yang tetap mengambil riba diindikasikan sebagai seorang kaffâran atsîman; orang yang tetap dalam kekufuran dan selalu berbuat dosa (QS 2: 276). 

Keempat, orang yang tetap mengambil riba diancam akan diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya (QS 2: 279). 

Kelima, dosa teringan memakan riba adalah seperti berzina dengan ibu sendiri; dan lebih berat daripada berzina dengan 36 pelacur.

Hadis di atas jelas mengisyaratkan bahwa riba akan menimbulkan kerusakan di masyarakat yang lebih besar daripada kerusakan akibat zina. Ini karena riba sejak dulu hingga kini merupakan alat perbudakan, penindasan, eksploitasi, pemerasan, penghisapan darah dan penjajahan. Semua itu bukan hanya terjadi pada tingkat individu, namun juga terjadi terhadap suatu bangsa, umat dan negara. Hal itu seperti yang dilakukan oleh negara-negara besar (penjajah) kepada negara Dunia Ketiga.

Melalui utang dengan sistem riba akhirnya kekayaan negara-negara Dunia Ketiga justru mengalir ke negara besar. Dengan utang itu pula, negara-negara Dunia Ketiga didekte dan dikendalikan demi kepentingan negara-negara besar itu. Apa yang terjadi akibat utang luar negeri terhadap negeri ini merupakan buktinya.

Jika riba telah tampak nyata di suatu kaum, maka kaum itu telah menghalalkan diturunkannya azab Allah kepada mereka. Ibn Abbas menuturkan bahwa Nabi saw. pernah bersabda:

«إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ»

Jika telah tampak nyata zina dan riba di suatu kampung maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan sendiri (turunnya) azab Allah (kepada mereka) (Hr al-Hakim).

Lalu bagaimana dengan negeri kita ini? Na'ûdzu billâh min dzâlik. [Yahya Abdurrahman]

Sumber: www.hizbut-tahrir.or.id

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir." (Qs. Ali Imron [3]: 130)


Tentang sebab turunnya ayat di atas, Mujahid mengatakan, "Orang-orang Arab sering mengadakan transaksi jual beli tidak tunai. Jika jatuh tempo sudah tiba dan pihak yang berhutang belum mampu melunasi maka nanti ada penundaan waktu pembayaran dengan kompensasi jumlah uang yang harus dibayarkan juga menjadi bertambah maka alloh menurunkan firman-Nya… (ayat di atas)." (al Jami' li Ahkamil Qur'an, 4/199)

Syaikh Abu Bakar Jabir al Jazairi mengatakan, "Ketahuilah wahai orang yang beriman bahwa riba yang dipraktekkan oleh bank konvensional pada saat ini itu lebih zalim dan lebih besar dosanya dari pada jahiliah yang Allah haramkan dalam ayat ini dan beberapa ayat lain di surat al Baqarah. Hal ini disebabkan riba dalam bank itu buatan orang-orang Yahudi sedangkan Yahudi adalah orang yang tidak punya kasih sayang dan belas kasihan terhadap selain mereka.

Buktinya jika bank memberi hutang kepada orang lain sebanyak seribu real maka seketika itu pula bank menetapkan bahwa kewajiban orang tersebut adalah seribu seratus real. Jika orang tersebut tidak bisa membayar tepat pada waktunya maka jumlah total yang harus dibayarkan menjadi bertambah sehingga bisa berlipat-lipat dari jumlah hutang sebenarnya.

Bandingkan dengan riba jahiliah. Pada masa jahiliah nominal hutang tidak akan bertambah sedikit pun jika pihak yang berhutang bisa melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo. Dalam riba jahiliah hutang akan berbunga atau beranak jika pihak yang berhutang tidak bisa melunasi hutangnya tepat pada saat jatuh tempo lalu mendapatkan penangguhan waktu pembayaran.

Boleh jadi ada orang yang berpandangan bahwa riba yang tidak berlipat ganda itu diperbolehkan karena salah paham dengan ayat yang menyatakan 'janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda'. Jangan pernah terpikir demikian karena hal itu sama sekali tidak benar. Ayat di atas cuma menceritakan praktek para rentenir pada masa jahiliah lalu Allah cela mereka karena ulah tersebut.

Sedangkan setelah Allah mengharamkan riba maka semua bentuk riba Allah haramkan tanpa terkecuali, tidak ada beda antara riba dalam jumlah banyak ataupun dalam jumlah yang sedikit. Perhatikan sabda Rasulullah yang menegaskan hal ini,

دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلَاثِينَ زَنْيَةً

"Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba dosanya lebih besar dari pada berzina sebanyak 36 kali." (HR. Ahmad dari Abdulloh bin Hanzholah dinilai shahih oleh Al Albani dalam Shahih al Jami', no. 3375)" [Nida-atur Rahman li Ahli Iman hal 41]

Dalam hadits di atas dengan tegas Nabi mengatakan bahwa uang riba itu haram meski sangat sedikit yang Nabi ilustrasikan dengan satu dirham. Bahkan meski sedikit, Nabi katakan lebih besar dosanya jika dibandingkan dengan berzina bahkan meski berulang kali. Jadi hadits tersebut menunjukkan bahwa uang riba atau bunga itu tidak ada bedanya baik sedikit apalagi banyak.

Ayat ini berada di antara ayat-ayat yang membicarakan perang Uhud. Sebabnya menurut penjelasan Imam Qurthubi adalah karena dosa riba adalah satu-satunya dosa yang mendapatkan maklumat perang dari Allah sebagaimana dalam QS. al Baqarah [2]: 289. Sedangkan perang itu identik dengan pembunuhan. Sehingga seakan-akan Allah hendak mengatakan bahwa jika kalian tidak meninggalkan riba maka kalian akan kalah perang dan kalian akan terbunuh. Oleh karena itu Allah perintahkan kaum muslimin untuk meninggalkan riba yang masih dilakukan banyak orang saat itu (lihat Jam' li Ahkamil Qur'an, 4/199)
http://kenisah.blogspot.com

Tuesday, September 15, 2015

Taqlid dan Ijtihad

Belajar Adab Berbeda Pendapat dari Oelama Tempo Doeloe


PANJIMAS.COM – Ada kisah menarik yang terjadi pada tahun 1935 di Bandung, Jawa Barat. Waktu itu sedang ramai dibincangkan masalah tentang hukum taqlid dalam Islam. Nahdlatoel Oelama (NO) pada masa itu "mewajibkan taklid", sedangkan Persatoean Islam (Persis) "mengharamkan taqlid". Dua pendapat saling bertentangan.

Pada 15 November 1935, tersiar kabar bahwa NO cabang Bandung pada 17-18 November 1935 akan menyelenggarakan ceramah umum yang diisi oleh Ketua Nahdlatoel Oelama (NO) KH Abdul Wahab. Tema ceramah tentang "wajibnya taqlid". Tentu yang dimaksud wajib taklid oleh NO adalah taqlid yang dilakukan oleh orang-orang yang awam, yang tak mengerti bahasa Arab, yang tak memenuhi syarat-syarat ijtihad. Sedangkan Persis yang "mengharamkan taqlid" menyatakan bahwa bagi orang awam ada kewajiban untuk ittiba' (mengikuti), bukan taqlid. Ittiba' yang dimaksud adalah si awam wajib mengetahui dalil dari orang/ulama yang diikutinya.

Dengan kabar kedatangan KH Abdul Wahhab, Persis kemudian mengirimkan surat yang ditujukan kepada NO cabang Bandung.

"Telah telah tersiar chabar, bahwa pada malam Senen 17 November 1935, tuan Hadji Abdul Wahhab Ketua Nahdlatul Oelama, akan berchutbah di mesjid Bandung, salah satunya tentang masalah wadjib taqlied kepada 'Ulama. Lantaran itu kami harap tuan Hadji Abdul Wahhab suka membuang tempoh menguraikan masalah itu di mesjid Persatuan Islam, kapan sadja ia suka, tetapi diharap sangat kalau bisa di dalam tiga atau empat hari ini. Kalau tidak suka datang di tempat kami buat menerangkan masalah taqlied, maka kami harap Nahdlatul Oelama Bandung memberi kesempatan buat kami berchutbah di tempat tuan-tuan di tentang tidak boleh taqlied dengan beralasan Qur'an dan Hadits dan 'Ulama Ahli Sunnah waldjama'aj. Sekali lagi kami ulangkan, bahwa lantaran masalah ini sangat penting, harap ketua Nahdlatul Ulama jang suka membela kebenaran, akan datang ke tempat kami atau suka terima kedatangan kami di tempat tuan-tuan untuk bertukar pikiran," demikian surat tertanggal 15 November 1935 yang mengatasnamakan "Guru-guru Persatuan Islam."

Gayung bersambut, surat itu kemudian mendapat tanggapan dari Nahdlatul Ulama Cabang Bandung, "Bersama ini surat, dari kita kaum N.O (Nahdlatul Oelama) sudah menimbang dan memutuskan bahwa permintaan tuan2 itu dikabulkan dan waktunya nanti malam selasa tanggal 18 dan ke 19 (November). Tuan-tuan dipersilakan datang di tempat Clubhuis Nahdlatul Oelama Kopoweg (Jalan Kopo, ed). Pembitjaraan akan dimulai djam 8 ba'da isja'. Jang diperkenankan datang dari Tuan2 hanya buat 6 orang sadja, dari 6 orang itu yang diperkenankan buat menerangkan masalah tersebut hanya buat 1 orang sahaja," demikian jawaban dari Bestuur N.O Cabang Bandung.

Perdebatan kemudian benar-benar terjadi. Orang-orang Persis datang ke masjid N.O. Dari semula 6 orang yang diperbolehkan masuk, pada kenyataan di lapangan ada sekitar 40 orang dari anggota Persis yang diperbolehkan masuk untuk mendengarkan perdebatan tersebut. Pembicara dari Persis adalah Tuan A. Hassan, guru utama organisasi tersebut. Sementara dari N.O adalah KH Abdul Wahab, Ketuanya.

Meski kedua belah pihak berjanji untuk berdebat secara ilmiah, tidak mengedepankan kekerasan, namun polisi datang untuk berjaga-jaga. Dari para petinggi kiai N.O yang hadir adalah Kiai Ruchiat dari Tasikmalaya, Kiai Dimjati dari Babakan Tijaparai, dan Kiai Sjamsuddin dari Lembang. Peserta masing-masing dari warga N.O dan Persis datang membludak memenuhi masjid.

Abdul Wahhab tampil lebih dulu memaparkan pendapatnya tentang "wajibnya taklid". Lalu kemudian Tuan A. Hassan tampil ke atas mimbar memaparkan pendapatnya tentang "haramnya taqlid". Keduanya saling memberikan hujjah. Setelah itu saling mengucapkan terimakasih.

Pertemuan ditutup denga nasihat dari para kiai N.O agar masing-masing pihak menerima kebenaran tanpa memandang kelompok "tua" dan "muda". Pertukaran pikiran usai. "Masing-masing berpisah dengan tjara persaudaraan jang baik. Mudah-mudahan tjara jang begini didjadikan tjontoh buat lain kali di sini dan di tempat-tempat lain," demikian tulis Majalah Pembela Islam yang melaporkan isi perdebatan tersebut.

Kisah di atas bisa menjadi pelajaran, bahwa berbeda pendapat adalah hal biasa, selama disikapi dengan lapang dada, dan perbedaan tersebut dilandasi dengan hujjah. Tak perlu ada caci maki, tak perlu ada "teror" dengan cara aksi massa turun ke jalan menuntut diusirnya satu kelompok oleh kelompok lain. Al-hujjah bil hujjah, ad-dalil bid dalil…lawan hujjah dengan hujjah, lawan dalil dengan dalil. Setelah itu berlapang dadalah dengan perbedaan. Wallahu a'lam. [AW/Arta Abu Azzam]
http://kenisah.blogspot.com

Sunday, September 13, 2015

satu sisi dari seribu sisi

Makkah Dalam Renungan

— Kala kini, di abad ke-21, Wahabisme dan kapitalisme bertaut, dan Mekkah berubah
Betapa berubahnya Mekah. Duduk di salah satu sudut Masjidil Haram ketika matahari meredakan panasnya, kita bisa merasakan bayang-bayang sebuah bangunan yang menjangkau langit dari arah Selatan.

Memang: di seberang gerbang Raja Abdul Aziz, berdiri sebuah super-gedung, (baru diresmikan Agustus tahun ini), yang disebut Abraj al Bait. Raksasa ini lebih dari 600 meter tingginya: menara waktu yang paling jangkung sedunia. Empat muka jam di puncaknya masing-masing berbentuk mirip Big Ben di London, meskipun mengalahkannya dalam ukuran: diameternya masing-masing 46 m, dengan jarum panjang yang melintang 22 meter. Dan berbeda dari Big Ben, di jidatnya yang diterangi dua juta lampu LED tertulis الله أكبر, "Allahu Akbar."

Di Abraj al Bait ada 20 lantai pusat perbelanjaan dan sebuah hotel dengan 800 kamar. Juga tempat tinggal. Garasenya bisa menampung 1000 mobil. Tapi para tamu dan penghuni juga bisa datang dengan helikopter (ada lapangan untuk menampung dua pesawat), karena ini memang tempat bagi mereka yang mampu menyewa, atau memiliki, kendaraan terbang itu. Ongkos semalam di salah satu kamar di Makkah Clock Royal Tower bisa mencapai 7.000.000 rupiah.

Dari ruang yang disejukkan AC itu orang-orang dengan duwit berlimpah bisa memandang ke bawah — ya, jauh ke bawah — mengamati ribuan muslimin yang bertawaf mengelilingi Kaabah bagai semut yang berputar mengitari sekerat coklat.

Saya tak bisa membayangkan, bagaimana dari posisi itu akan ada orang yang bisa menulis seperti Hamka di tahun 1938. Apa kini artinya "di bawah lindungan Kaabah"? Justru kubus sederhana tapi penuh aura itu yang sekarang seakan-akan dilindungi gedung-gedung jangkung, terutama Abraj al Bait yang begitu megah dan gemerlap — dengan 21.000 lampunya yang memancar sampai sejauh 30 km dan membuat rembulan di langit pun mungkin tersisih.

Betapa berubahnya Mekah. Atau jangan-jangan malah berakhir. "It is the end of Mekkah", kata Irfan al-Alawi, direktur pelaksana Islamic Heritage Research Foundation di London kepada The Guardian. Nada suaranya murung seperti juga suara Sami Angawy.

Hampir 40 tahun yang lalu arsitek ini mendirikan Pusat Penelitian Ibadah Haji di Jeddah. Dengan masygul ia menyaksikan transformasi Mekah berlangsung di bawah kuasa para pengusaha properti dan pengembang. "Mereka ubah tempat ziarah suci ini jadi mesin, sebuah kota tanpa identitas, tanpa peninggalan sejarah, tanpa kebudayaan dan tanpa lingkungan alam. Bahkan mereka renggut gunung dan bukit."

Angawy, 64 tahun, mungkin terlalu romantis. Ia mungkin tak mau tahu hukum permintaan dan penawaran: jumlah orang yang pergi haji makin lama makin naik; kalkulasi masa depan mendesak. Mekah harus siap. Tapi Angawy justru melihat di situlah perkaranya. Ia menyaksikan "lapisan-lapisan sejarah" Mekah dibuldoser dan dijadikan lapangan parkir.

Akhirnya ia, yang lahir di Mekah, menetap di Jeddah, di rumah pribadinya yang didesain dengan gaya tradisional Hijaz. Ketika Abraj al Bait dibangun seperti Big Ben yang digembrotkan ("meniru seperti monyet", kata Angawy) ia merasa kalah total. Ia lebih suka tinggal di Kairo.

Tapi bisakah transformasi Mekah dicegah? Kapitalisme membuat sebuah kota seperti seonggok besi yang meleleh, untuk kemudian dituangkan dalam cetakan yang itu-itu juga. Dengan catatan: dalam hal Mekah, bukan hanya karena "komersialisasi Baitullah" kota suci itu hilang sifat uniknya. Angawy menyebut satu faktor tambahan yang khas Arab Saudi: paham Wahabi.

Wahabisme, kata Angawy, adalah kekuatan di belakang dihancurkannya sisa-sisa masa lalu. Dalam catatannya, selama 50 tahun terakhir, sekitar 300 bangunan sejarah telah diruntuhkan. Paham yang berkuasa di Arab Saudi ini hendak mencegah orang jadi "syrik" bila berziarah ke petilasan Nabi, bila menganggap suci segala bekas yang ditinggalkan Rasulullah — dan sebab itu harus disembah.

Sejarah Arab Saudi mencatat dihapusnya peninggalan sejarah itu secara konsisten. April 1925, di Madinah, kubah di makam Al-Baqi' diruntuhkan. Beberapa bagian qasidah karya al-Busiri (1211–1294) yang diukir di makam Nabi sebagai himne pujaan ditutupi cat oleh penguasa agar tak bisa dibaca. Di Mekah, makam Khadijjah, isteri Nabi, dihancurkan. Kemudian tempat di mana rumahnya dulu berdiri dijadikan kakus umum.

Contoh lain bisa berderet, juga protes terhadap tindakan penguasa Wahabi itu. Di awal 1926, di Indonesia berdiri "Komite Hijaz" di kediaman K. H. Abdul Wahab Khasbullah di Surabaya, ekspresi keprihatinan para ulama.

Reaksi dari seluruh dunia Islam itu berhasil menghentikan destruksi itu. Tapi kini, di abad ke-21, Wahabisme dan kapitalisme bertaut, dan Mekkah berubah.

Mengherankan sebenarnya. Di sebuah tulisan dari tahun 1940 Bung Karno mengutip buku Julius Abdulkarim Germanus, Allah Akbar, Im Banne des Islams. Di sana Bung Karno menggambarkan kaum Wahabi sebagai orang-orang yang dengan keras dan angker mencurigai "kemoderenan"; mereka bahkan membongkar antena radio dan menolak lampu listrik. Tapi kini, seperti tampak di kemegahan Abraj al Bait bukan hanya lampu listrik yang diterima, tapi juga transformasi Mekah jadi semacam London & Las Vegas. Apa yang terjadi?

Mungkin sikap dasar Wahabisme tak berubah. Menghapuskan petilasan (menidakkan masa lalu), sebagaimana menampik "kemoderenan", (menidakkan masa depan) adalah sikap yang anti-Waktu. Jam besar di Abraj al Bait itu akhirnya hanya menjadikan Waktu sebagai jarum besi. Benda mati. Dan bagi yang menganggap Waktu benda mati, yang ada hanya rumus-rumus ibadah tanpa proses sejarah.

Tapi apa arti perjalanan ziarah, tanpa menapak tilas sejarah dan menengok yang pedih dan yang dahsyat di masa silam?

Mungkin piknik instan ke kemewahan. [catatan pinggir goenawan Muhammad nov. 2012]
http://kenisah.blogspot.com

Wednesday, September 9, 2015

Investasi dari China

PAKET DARI SENIOR.

■ Perang Asimetris merupakan metode peperangan gaya baru secara non militer, tetapi memiliki daya hancur tidak kalah hebat bahkan dampaknya lebih dahsyat dari perang militer.

◆ Sasaran Perang Asimetris ini ada tiga :

1. Membelokkan sistem sebuah negara sesuai arah kepentingan kolonialisme/kapitalisme.

2. Melemahkan ideologi serta mengubah pola pikir rakyat.

3. Menghancurkan 'food security' (ketahanan pangan) dan 'energy security' (jaminan pasokan dan ketahanan energi) sebuah bangsa, selanjutnya menciptakan ketergantungan negara target terhadap negara lain dalam hal 'food and energy security'.

◆ Bentuk "Perang Asimetris" diantaranya melalui "mengubah kebijakan negara sasaran" dengan ciri non kekerasan.

● Pertanyaannya kini, "Bagaimana modus Perang Asimetris yang sering dilakukan oleh Cina?"


◆ Sejak reformasinya, Cina mengalami masa transformasi dan konvergensi ke arah kapitalisme yang melahirkan 'One Country and Two System', yakni sistem negara dengan elaborasi ideologi sosialis/komunis dan kapitalis.

* Dengan kata lain, model perekonomian boleh saja bebas sebagaimana kapitalisme berpola mengurai pasar, namun secara politis tetap dalam kontrol negara cq Partai Komunis Cina.

* Artinya, para pengusaha boleh didepan membuka ladang-ladang usaha diluar negeri, tetapi ada 'back up' militer (negara) dibelakangnya.

◆ Itulah titik poin konsepsi 'One Country and Two System' yang kini tengah dijalankan oleh Cina di berbagai belahan dunia.

◆ Ciri lain Cina dalam menerapkan reformasi politiknya, jika kedalam gunakan "pendekatan Naga" terhadap rakyatnya, sangat keras, tegas, bahkan tanpa kompromi demi stabilitas internal negeri. Sebaliknya ketika Cina melangkahkan kaki keluar, tata cara diubah menerapkan "pendekatan Panda" (simpatik), dalam bentuk :

* Menebar investasi atau "bantuan dan hibah" dalam wujud pembangunan gedung-gedung, infrastruktur dan lainnya, sudah barang tentu dengan persyaratan "tersirat" -nya yang mengikat.

◆ Pendekatan Panda merupakan ruh atau jiwa pada model "perang asimetris" yang sering dikerjakan oleh Cina.

■ 'Turnkey Project Management', adalah sebuah model "investasi asing" yang ditawarkan dan disyaratkan oleh Cina kepada negara peminta dengan "sistem satu paket," artinya :

* Mulai dari 'top management', pendanaan, materiil dan mesin, tenaga ahli, bahkan metode dan tenaga (kuli) kasarnya di 'dropping' dari Cina.

◆ Modus Turnkey Project ini relatif sukses dijalankan di Afrika sehingga warganya migrasi besar-besaran bahkan tak sedikit yang menikah dengan penduduk lokal. Mereka menganggap Afrika kini sebagai tanah airnya kedua.

● Beberapa investasi Cina di Indonesia, sebenarnya telah menerapkan modus ini. Memang bukan barang baru, karena sejak dulu sudah berjalan antara lain :

● Pembangunan pembangkit tenaga listrik di Purwakarta, hampir semua tenaga kerja mulai dari direksi hingga kuli bangunan didatangkan dari negeri Cina.

● Demikian juga yang akan terjadi di Medan, Cina membawa sekitar 50.000 orang tenaga kerjanya dari Cina.

● Bila investasinya di Medan saja mendatangkan sekitar 50.000-an orang, lalu berapa warga lagi bakal migrasi melalui investasi Cina pada 24 pelabuhan laut, 14 pelabuhan udara dan sekitar 8000-an Km jalur Kereta Api di Indonesia, selain rencana mempererat hubungan bilateral Cina - Indonesia menargetkan pertukaran sepuluh juta warganya dalam berbagai bidang pada dekade 2020 an nanti?
◆ Rencana tersebut tentu berpeluang menimbulkan persaingan budaya antara warga Cina dengan pribumi. Bisa terjadi pertarungan untuk mempertahankan siapa lebih dominan, mengingat jumlah 10 juta jiwa itu bukan sedikit.

◆ Bila dikaitkan dengan pemahaman "Perang Asimetris" dan kebijakan "One County and Two System" nya, maka "Turnkey Projek Manajement", pada hakekatnya merupakan "Perang Asimetris" sebagai strategi Cina untuk menguasai Indonesia secara non militer.

* Secara perlahan memasukkan warganya ke Indonesia, kemudian mendesak keluar warga pribumi Indonesia pada peran di sektor-sektor strategis di Indonesia diganti warga Cina, hingga akhirnya, pemilik Indonesia bukanlah orang-orang keturunan nusantara, tetapi orang-orang Cina.

■ Pertanyaan sederhana :

* Apakah Pemerintah tidak mengetahui Skenario ini sebagai Ancaman Negara atau justru merupakan bagian dari Skenario ini ?

◆ Jawabannya adalah :

* 'Let them think, let them decide' (biarlah rakyat berfikir dan biarkan rakyat memutuskan) dalam menilainya sebagai "pemilik kedaulatan" dan "pemberi "mandat".
[6/21, 5:12 PM] Kemal A. Surianegara: ALERT! Info dari Banten dan Papua

Di Bayah, Provinsi Banten, menurut kesaksian seorang karyawan yang masih bekerja disana, sudah beberapa bulan ini tengah dikerjakan suatu proyek infrastruktur besar dimana para pekerjanya didatangkan langsung dari China.

"Para pekerjanya orang-orang China. Tapi heran saya, orang-orang itu sepertinya tidak berpendidikan, jorok-jorok. Maaf, buang air besar saja sembarangan. Tidak bisa berbahasa Indonesia, tidak bisa baca tulis. Sepertinya, mereka ini dari golongan masyarakat paling bawah di RRC sana dan dikirim ke sini," ujar sumber Eramuslim.

Ketika ditanya apakah para pekerja kasar itu akan dikembalikan ke RRC, negeri tempat asalnya, setelah proyek ini berakhir, narasumber eramuslim yang dekat dengan petinggi proyek itu menggelengkan kepala.

"Belum tahu, tapi sepertinya tidak. RRC itu surplus penduduk, dan sepertinya mereka sengaja mengekspor orang-orangnya yang tidak berpendidikan ke Indonesia untuk nanti bisa tinggal disini. Saya sedih melihat kelakuan pejabat-pejabat kita yang sama sekali tidak punya rasa nasionalismenya sekarang ini…".

Papua Diserbu Tenaga Kerja China

Ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China didatangkan untuk bekerja di Pabrik Semen Maruni, Distrik Manokwari Selatan. Jumlahnya sudah ratusan, tidak pakai visa tenaga kerja asing, semua visa wisata, sementara yang dipulangkan karena paspornya bermasalah. Jadi pemicu konflik di masyarakat lokal Papua, sebab sampai pekerjaan kasar seperti buruh bangunan juga asli dari China. (Baca: Kedatangan (Serbuan) Tenaga kerja China Picu Konflik Di Papua).

Itu baru di Banten dan Papua. Belum lagi di banyak daerah. Sebab itu jangan heran jika sekarang ini dimana-mana banyak berkeliaran orang-orang Cina. Rekayasa demografi sepertinya tengah terjadi di Indonesia yang akan menyingkirkan kaum pribuminya.

Sayangnya, hal ini malah berjalan di bawah restu rezim sekarang. Beberapa hari setelah dilantik, kunjungan kenegaraan Presiden kita adalah ke Cina..
Akankah anak bangsa akan terus asyik menggosok batu akik saja tanpa memikirkan anak cucu kita kelak?
http://kenisah.blogspot.com

Monday, September 7, 2015

Percakapan Rasulullah SAW dengan Iblis

dari grup "The Art of Islam"
Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba – tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk..? Sebab kalian akan membutuhkanku. "

Rasulullah bersabda:"Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab: "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan, "Itu Iblis, laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab berkata: "izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"

Nabi menahannya: "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad,… . salam untukmu para hadirin…"

Rasulullah SAW lalu menjawab: Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?"

Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa."

" Siapa yang memaksamu?"

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

"Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."

oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"

Iblis segera menjawab: "Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya?"

"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."

"lalu siapa lagi?"

"Orang Aliim dan wara' (Loyal)"

"Lalu siapa lagi?"

"Orang yang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"

"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain."

"Apa tanda kesabarannya?"

"Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar."

" Selanjutnya apa?"

"Orang kaya yang bersyukur."

"Apa tanda kesyukurannya?"

"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"

"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"

"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur."

"Usman bin Affan?"

"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya."

"Ali bin Abi Thalib?"

"Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?"

"aku merasa panas dingin dan gemetar."

"Kenapa?"

"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."

"Jika ia berhaji?"

"Aku seperti orang gila."

"Jika ia membaca al-Quran?"

"Aku merasa meleleh laksana timah diatas api."

"Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"Mengapa bisa begitu?"

"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"Suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"Taubat orang yang bertaubat."

"Apa yang dapat membakar hatimu?"

"Istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"Sedekah yang diam – diam."

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Shalat fajar."

"Apa yang dapat memukul kepalamu?"

"Shalat berjamaah."

"Apa yang paling mengganggumu?"

"Majelis para ulama."

"Bagaimana cara makanmu?"

"Dengan tangan kiri dan jariku."

"Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?"

"Di bawah kuku manusia."

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"

"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"

"Pezina."

"Siapa teman tidurmu?"

"Pemabuk."

"Siapa tamumu?"

"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"

"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"

"Bersumpah dengan cerai."

"Siapa kekasihmu?"

"Orang yang meninggalkan shalat jumaat"

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?"

"Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu."

Iblis segera menimpali:

"Tidak,tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.

Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"

"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaithan juga berkata,"keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tangan
http://kenisah.blogspot.com

Sunday, September 6, 2015

Rancangan Undang-Undang Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi

DPR Harus Tolak RUU KKR

Rancangan Undang-Undang Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi (RUU KKR) berpotensi membuat gejolak sosial dimasyarakat bila RUU yang sudah masuk prolegnas ini tetap di bahas dan disahkan DPR RI. RUU ini akan merugikan para kiyai, ormas-ormas islam dan TNI. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Analis Dan Kajian Publik (Pustaka Institute), Rahmat Sholeh di jakarta, Sabtu (5/9/15).

"Semangat RUU KKR ini adalah metamorfosis dari wacana permohonan maaf Presiden atas nama Negara kepada korban PKI, meskipun RUU KKR pernah ditolak DPR RI, lalu kini oleh pemerintahan Jokowi diajukan kembali ke DPR RI dengan sedikit modifikasi, sehingga masuk dalam daftar Prolegnas DPR RI tahun 2015," ujurnya.

Jika RUU ini tetap dibahas dan disahkan maka ada sederet implikasi hukum, sosial mau pun politik yang tidak bisa dihindari, terutama status Hukum PKI menjadi di pihak yang benar,"tuturnya.

"Ini berarti bahwa semua pihak yang terlibat dalam penumpasan PKI, termasuk Ulama, Umara dan TNI, bersalah secara hukum,"kata pemuda yang biasa disapa rahmat ini.

Lanjutnya, belum lagi implikasi berpolitik, PKI harus diizinkan untuk dibangun kembali sebagai partai legal dan resmi, serta harus diizinkan untuk mengikuti Pemilu yang akan datang," tegasnya.

"Sudahlah DPR harus menolak draff RUU KKR tersebut, jangan sampai pemutar balikan fakta terjadi, PKI yang membantai masyarakat, bukan sebaliknya, coba tengok sejarah" ujurnya.

"Jika pemerintah ingin menelusi pelanggaran HAM seperti kasus semanggi, talang sari dan tragedi priok, tinggal panggil dan tangkap pelaku-pelakunya, jangan malah mengkambing hitamkan kiyai, ormas islam dan TNI", ujurnya

Dicurigai, RUU KKR Tameng PKI http://m.rmol.co/news.php?id=216168
http://kenisah.blogspot.com

Wednesday, September 2, 2015

20 Prediksi Ali bin Abi Tholib

"Akan datang suatu masa dimana aku sangat kuatir terhadap masa itu"

1.Dimana suatu kenyakinan hanya tinggal suatu Pemikiran.

2.Dimana Keimanan tidak berbekas
dalam perbuatan.

3.Banyak orang baik tidak berakal.

4.Ada pula yang berakal tapi tidak beriman.

5.Ada yang lidahnya fasih tapi hatinya lalai.

6. Ada pula yg kusyu' tapi sibuk menyendiri.

7.Ada yg ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.

8. Ada pula ahli maksiat tapi rendah hati.

9. Ada yang bahagia tertawa tapi hatinya berkarat.

10. Ada pula yang sedih menangis tapi kufur nikmat.

11. Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat.

12.Ada pula berhati tulus tapi wajahnya cemberut.

13.Ada pula yang berlisan bijak tapi tidak memberi teladan.

14. Ada pula pelacur tapi menjadi figur.

15.Ada yang memiliki ilmu tapi tidak paham.

16.Ada pula yang paham tapi tidak menjalankan.

17.Ada yang pintar tapi membodohi.

18. Ada pula yg bodoh tapi tidak tahu diri.

19.Ada yg beragama tapi tidak berakhlak.

20. Ada pula berakhlak tapi tidak berTuhan
http://kenisah.blogspot.com