Tuesday, August 25, 2015

Dollar Melejit

Bukan rupiah melemah,
Tetapi dollar melejit...


(1) Salah POLITIK
08/10/2014
Rupiah Kian Terpuruk, Jokowi Salahkan Situasi Politik
http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=14746#sthash.4aPwdHPB.dpuf

(2) Salah SBY
18/12/2014
Rupiah Melemah Salah SBY
http://nasional.inilah.com/read/detail/2163680/salahkan-sby-pemerintah-lepas-tangan#sthash.zTHd8w8v.dpuf

(3) Salah YUNANI
07/01/2015
Rupiah Kembali Tersungkur, Pemerintah Salahkan Politik Yunani
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150107141317-78-22958/rupiah-kembali-tersungkur-pemerintah-salahkan-politik-yunani/

(4) Salah TIONGKOK
02/03/2015
Rupiah Tembus Level 13.000, Menkeu Salahkan Tiongkok
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/02/134639326/Rupiah.Tembus.Level.13.000.Menkeu.Salahkan.Tiongkok

(5) Salah TKI
11/03/2015
Kecilnya uang kiriman TKI dinilai jadi sebab rupiah rapuh
http://www.merdeka.com/uang/kecilnya-remitansi-tki-dinilai-jadi-sebab-rupiah-rapuh.html

(6) Salah MAFIA
21/05/2015
Jokowi: Saya Dikeroyok Mafia Minyak, Mafia Gula, dan Banyak Lagi
http://kaltim.tribunnews.com/2015/05/21/jokowi-saya-dikeroyok-mafia-minyak-mafia-gula-dan-banyak-lagi

(7) Salah THE FED
27/07/2015
Rupiah Melemah, Menkeu Terus Salahkan The Fed
http://economy.okezone.com/read/2015/07/27/20/1186010/rupiah-melemah-menkeu-terus-salahkan-the-fed

(8) Salah DOLAR
04/8/2015
Rupiah Melemah, BI Salahkan Dolar
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/08/04/nsk0qb377-rupiah-melemah-bi-salahkan-dolar

(9) Salah KORSEL-KORUT
24/8/2015
Jokowi Sebut Ekonomi Melambat karena Kisruh Korsel-Korut
http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=322199

(10) Salah EKONOMI GLOBAL
24/8/2015
Rupiah dan IHSG Anjlok Gila-Gilaan, Jokowi Salahkan Ekonomi Global
https://www.aktual.com/rupiah-dan-ihsg-anjlok-gila-gilaan-jokowi-salahkan-ekonomi-global/


http://kenisah.blogspot.com

Friday, August 21, 2015

Agenda Ganda Aparat

INTEL MENYAMAR SEBAGAI LASKAR FPI DAN DITUGASKAN MENJADI PROVOKATOR DALAM PARADE TAUHID.

Terungkap, Adanya Provokator dari Oknum Aparat yang Tertangkap Saat Parade Tauhid

Jumat, 21/08/2015 14:26:51

Aparat kepolisian yang sedang menyaru menjadi provokator

Jakarta (SI Online) - Dalam acara Parade Tauhid di Jakarta pada Ahad (16/8/2015) lalu, tertangkap oknum aparat yang menyamar sebagai provokator untuk mengganggu jalannya acara besar umat Islam itu. Hal tersebut diungkapkan oleh anggota tim khusus pengamanan Parade Tauhid, Aziz Yanuar, SH kepada Suara Islam Online, Kamis (20/8/2015).

 "Saat iring-iringan menuju arah bundaran HI, ada seseorang pakai atribut FPI sedang memaki-maki polisi dengan bahasa kasar bahkan mengancam dan berbuat kekerasan, orang tersebut menyekek leher aparat, tapi anehnya ketika dilerai oleh pasukan pengamanan parade, malah polisi itu mengatakan; "biar aja mas biar, gak apa-apa", cerita Aziz. 

 Setelah itu, lanjut Aziz, tim pengamanan Parade Tauhid berinisiatif menangkap oknum tersebut. "Orang itu mengaku dari FPI Makasar Jakarta Timur, tapi ketika ditanya Kartu Tanda Anggota (KTA) FPI, dia tidak punya, ditanya siapa ketua FPI di daerahnya dia juga tidak tahu. Tapi kemudian tim menemukan KTA kepolisian di kaos kaki di bawah kakinya," ungkapnya.

 Menurut Aziz, dari tanda pengenalnya provokator tersebut bernama Paruliant. "Agamanya Protestan, pangkatnya Brigadir dari Polres Jakarta Pusat," katanya.

 Ia melanjutkan, saat provokator tersebut ditahan tim keamanan, kemudian datanglah komandan oknum tersebut berpakaian preman dari kepolisian, singkat cerita akhirnya orang tersebut dilepas oleh tim pengamanan.

Aziz yang juga menjadi anggota Pusat HAM Islam (PUSHAMI) ini mengatakan, tertangkapnya provokator ini menjadi pelajaran bahwa aparat tidak hanya bertugas mengamankan acara, mereka juga punya tujuan menggagalkan kegiatan khususnya acara umat Islam.

 "Cara-cara licik tetap digunakan oleh aparat untuk memancing kekerasan dan kerusuhan, dan
dan info semacam ini mesti disebarkan biar masyarakat terutama mereka yang anti kelompok yang selalu diidentikan dengan kekerasan itu tahu ada upaya seperti ini," ujar Aziz.

 "Dan tidak menutup kemungkinan juga kan, yang kemarin kerusuhan DPRD DKI waktu kasus demo Ahok itu ada orang-orang macam aktor polisi seperti ini," tambahnya. Ia juga berpesan, kedepannya setiap acara umat Islam harus lebih baik tim pengamanannya.

Sumber : SUARA ISLAM ONLINE
http://kenisah.blogspot.com

Wednesday, August 19, 2015

Komunis di Indonesia

BELAJAR DARI SEJARAH
(PKI Thn. 1960 s/d Sekarang).

Utk kewaspadaan Nasional jangan lupa dengan sejarah agar dijadikan pelajaran jangan melakukan kesalahan yang sama .

1. Tahun 1960 : Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

2. Tanggal 17 Agustus 1960 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustuts 1960 tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

3. Pertengahan Tahun 1960 : Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta orang.

4. Bulan Maret 1962 : PKI resmi masuk dalam pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

5. Bulan April 1962 : Kongres PKI.

6. Tahun 1963 : PKI memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih "mempersenjatai rakyat untuk bela negara" melawan Malaysia.

7. Tanggal 10 Juli 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

8. Tahun 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terjadi Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain : KH. Buya Hamka, KH.Yunan Helmi Nasution, KH. Isa Anshari, KH. Mukhtar Ghazali, KH. EZ. Muttaqien, KH. Soleh Iskandar, KH. Ghazali Sahlan dan KH. Dalari Umar.

9. Bulan Desember 1964 : Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

10. Tanggal 6 Januari 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1 / KOTI / 1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah memfitnah PKI

11. Tanggal 13 Januari 1965 : Dua sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) menyerang dan menyiksa peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan pelajar wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mush-haf Al-Qur'an dan merobek serta menginjak-injaknya.

12. Awal Tahun 1965 : PKI dengan 3 juta anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

13. Tanggal 14 Mei 1965 : Tiga sayap organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut perkebunan negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dengan menangkap dan menyiksa serta membunuh Pelda Sodjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

14. Bulan Juli 1965 : PKI menggelar pelatihan militer untuk 2000 anggotanya di Pangkalan Udara Halim dengan dalih "mempersenjatai rakyat untuk bela negara", dan dibantu oleh unsur TNI Angkatan Udara.

15. Tanggal 21 September 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

16. Tanggal 30 September 1965 Pagi : Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

17. Tanggal 30 September 1965 Malam : Terjadi Gerakan G30S / PKI atau disebut juga GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) :

a. PKI menculik dan membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA – Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen S. Parman, Mayjen Panjaitan dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.

b. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution.

c. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga rumah kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jenderal AH Nasution.

d. PKI juga menembak putri bungsu Jenderal AH Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yang berusaha menjadi perisai ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.

e. G30S / PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

f. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah perwira ABRI / TNI dari berbagai angkatan, antara lain :

- Angkatan Darat : Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo dan Kolonel Infantri A. Latief

- Angkatan Laut : Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi dan Komodor Laut Soenardi

- Angakatan Udara : Men / Pangau Laksyda Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo dan Mayor Udara Sujono

- Kepolisian : Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.

18. Tanggal 1 Oktober 1965 : PKI di Yogyakarta juga membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil alih kekuasaan.

19. Tanggal 2 Oktober 1965 : Soeharto mnegambil alih kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut pangkalan udara Halim dari PKI.

20. Tanggal 6 Oktober 1965 : Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

21. Tanggal 13 Oktober 1965 : Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di seluruh Jawa.

22. Tanggal 18 Oktober 1965 : PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah keracunan mereka dibantai oleh PKI dan jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyu
wangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi saksi mata peristiwa. Persitiwa tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

23. Tanggal 19 Oktober 1965 : Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

24. Tanggal 11 November 1965 : PNI dan PKI bentrok di Bali.

25. Tanggal 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta dihukum mati.

26. Bulan Desember 1965 : Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

27. Tanggal 11 Maret 1966 : Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah pengamanan Negara RI.

28. Tanggal 12 Maret 1966 : Soeharto melarang secara resmi PKI.

29. Bulan April 1966 : Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.

30. Tanggal 13 Februari 1966 : Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : "Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…"

31. Tanggal 5 Juli 1966 : Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS – RI Jenderal TNI AH Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

32. Bulan Desember 1966 : Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1967.

33. Tahun 1967 : Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di di wilayah terpencil di Selatan Blitar bersama kaum Tani PKI.

34. Bulan Maret 1968 : Kaum Tani PKI di Selatan Blitar menyerang para pemimpin dan kader NU, sehingga 60 (enam puluh) orang NU tewas dibunuh.

35. Pertengahan 1968 : TNI menyerang Blitar dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

36. Dari tahun 1968 s/d 1998 : Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasinya dilarang di seluruh Indonesia dengan dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966.

37. Dari tahun 1998 s/d 2015 : Pasca Reformasi 1998 Pimpinan dan Anggota PKI yang dibebaskan dari penjara, beserta keluarga dan simpatisannya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemutar balikkan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN pejuang kemerdekaan RI.
Dan Ideologi Komunis tidak akan pernah mati, selama Syetan masih ada di dunia ini.

38. Di.jogokaryan Kotagede Yogyakarta, PKI bikin ludruk/kesenian rakyat.lakonya ; MATINE GUSTI ALLAH = MATINYA TUHAN ALLAH.

http://kenisah.blogspot.com

Pejabat Yang Miskin

Ketika Seorang Menteri Mengontrak Rumah

Oleh: Rizki Lesus, Penggiat Jejak Islam untuk Bangsa

DI dalam gang sempit itu, berkelok dari jalan utama, menyelusup gang-gang padat rumah di Jatinegara terdapat sebuah rumah mungil dengan satu ruang besar. Begitu pintu dibuka, akan ada koper-koper berkumpul di sudut rumah dan kasur-kasu digulung di sudut lainnya ruang besar itu. Di sanalah tempat tidur Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri RI) bersama istri dan anak-anaknya.

Dikontrakkan yang lain, Agus Salim, kira-kira enam bulan sekali mengubah letak meja kursi, lemari sampai tempat tidur rumahnya. Kadang-kadang kamar makan ditukarnya dengan kamar tidur. Haji Agus Salim berpendapat bahwa dengan berbuat demikian ia merasa mengubah lingkungan, yang manusia sewaktu-waktu perlukan tanpa pindah tempat atau rumah atau pergi istirahat di lain kota atau negeri.

Begitulah seperti dikisahkan Mr. Roem, murid dari H. Agus Salim yang juga tokoh Masyumi ini. Anies Baswedan dalam 'Agus Salim: Kesederhanaan, Keteladanan yang Menggerakan' menyebutkan bahwa H. Agus Salim hidup sebagai Menteri dengan pola 'nomaden' atau pindah kontrakkan ke kontrakkan lain.

Dari satu gang ke gang lain. Berkali-kali Agus Salim pindah rumah bersama keluarganya. "Selama hidupnya dia selalu melarat dan miskin," kata Profesor Willem "Wim" Schermerhorn. Wim menjadi ketua delegasi Belanda dalam perundingan Linggarjati. (Majalah Tempo Edisi Khusus Agus Salim)

Pernah, pada salah satu kontrakkan tersebut, toiletnya rusak. Setiap Agus Salim menyiram WC, air dari dalam meluap. Sang istri pun menangis sejadi-jadinya, karena baunya yang meluber dan air yang meleber. Zainatun Nahar istrinya,tak kuat lagi menahan jijik sehingga ia muntah-muntah. Agus Salim akhirnya melarang istrinya membuang kakus di WC dan ia sendiri yang membuang kotoran istirnya menggunakan pispot.

Kasman Singodimedjo (tokoh Muhammadiyah dan Masyumi Ketua KNIP Pertama), dalam 'Hidup Itu Berjuang' mengutip perkataan mentornya yang paling terkenal: "leiden is lijden" (memimpin itu menderita) kata Agus Salim. Lihatlah bagaimana tak ada sumpah serapah meminta kenaikan jabatan, tunjangan rumah dinas, tunjangan kendaraan, tunjangan kebersihan WC, tunjangan dinas ke luar negeri untuk pelesiran, dll.

Saat salah satu anak Salim wafat ia bahkan tak punya uang untuk membeli kain kafan. Salim membungkus jenazah anaknya dengan taplak meja dan kelambu. Ia menolak pemberian kain kafan baru. "Orang yang masih hidup lebih berhak memakai kain baru," kata Salim. "Untuk yang mati, cukuplah kain itu."

Dalam Buku 'Seratus Tahun Agus Salim' Kustiniyati Mochtar menulis, "Tak jarang mereka kekurangan uang belanja." Ya, seorang diplomat ulung, menteri, pendiri Bangsa yang mewakafkan dirinya untuk mengabdi kepada Allah, bahwa memimpin itu adalah ibadah.

Seorang yang memilih jalan becek dan sunyi, berjalan kaki dengan tongkatnya dibanding gemerlap karpet merah dan mobil Land Cruiser, Alphard, dan gemerlap jantung kota lainnya. Kita tentu rindu sosok seperti mereka, bukan tentang melaratnya mereka, tapi tentang ruang kesederhanaan yang mengisi kekosongan nurani rakyat.

Ketika Wapres Mohammad Hatta tak mampu membeli sepatu impiannya hingga akhir hayat. Ketika Perdana Menteri Natsir menggunakan jas tambal, mengayuh sepeda ontel ke rumah kontrakannya. Ketika Menteri keuangan Pak Syafrudin yang tak mampu membeli popok untuk anaknya. Semoga Allah hadirkan mereka, sebuah keteladanan yang mulai memudar di tengah gemerlap karpet merah Istana dan Senayan. []
http://kenisah.blogspot.com

Tuesday, August 4, 2015

Kenapa Bhawikarsu 90 Gendeng

Pemahaman pertama adalah bahwa "Bhawikarsu" adalah julukan bagi SMA Negeri 3 Malang, singkatan dari motto "Bhaktya Widhagda Karya Sudira". Sementara angka 90 berarti mereka – mereka yang lulus tahun 1990. Pada umumnya, angkatan lulus 90 adalah mereka yang masuk pada tahun 1987. Mangkanya, tahun 2015 merupakan milestone untuk reuni perak, 25 tahun. Kata "gendeng" biasa diungkapkan untuk sesuatu yang bermakna "luar biasa", diluar "kenormalan", atau memang bermakna "gila". Itu tiga pemahaman penting abad ini. Kalo pemahaman itu sudah beres, mari kita lanjutkan ke paragraf berikutnya yang ternyata lebih sulit.
Bener, ini sesuatu yang sulit…. Menulis ihwal something perennial yang terjadi dua puluh lima tahun silam itu tidak mudah, apalagi gak dibayar. Orang yang memiliki kemampuan dukun saja yang mudah melakukannya. Daya ingat yang kuat tidaklah cukup, karena kalo cuma ingat tetapi tidak ada yang membayar, juga bakal tidak dikerjakan. Okelah, kini sekiranya anggap saja saya memiliki kemampuan dukun melebihi anda semua. Kira – kira beginilah jadinya.

Mimpi Buruk dan Mimpi Indah

Adalah sebuah mimpi indah yang menjadi nyata ketika nama seorang bocah masuk dalam list "siswa yang diterima di SMA Negeri 3 Malang". Itulah daftar yang memuat bocah – bocah esempe –yang terseleksi, yang konon kumpulan bocah esempe paling pinter se bumi Arema. Mereka bungah hati diterima di sekolah paling favorit. Eiit…. stop….!! stop… !! gak boleh sombong… istighfaaar…..

Kumpul pertama, semuanya masih pake seragam esempe. Seingat saya siang – siang dimana mimpi buruk menjadi junior perploncoan dimulai. Kumpul berseragam esempe, di lingkungan esema, tentunya menjadi beda banget. Makanan empuk untuk disantap para senior, walau toh konon mereka ini adalah kumpulan bocah – bocah lulusan esempe paling pinter se-bumi Arema. Apalah arti kepinteran dibanding senioritas ? Yang wedok-wedok dibikin nangis, nangis sambil berkostum esempe. Culun banget kan ? Alangkah hebatnya senior – senior itu. Padahal tau ga ? Para senior itu, mereka yang berlagak galak itu, aslinya naksir kepada para bocah berseragam esempe. Kalo nggak percaya, mereka yang tahun kemudian menjadi senior, pasti tidak bisa mengkhianati kata hatinya. Untungnya saya ga pernah jadi senior per-plonco-an.

Lantas tibalah hari itu, hari dimana bocah baru yang diplonco para senior itu tadi, diperbolehkan mengenakan seragam esema. Salah satu seragam esema yang menjadi favorit bagi bocah lanang adalah kemeja lengan panjang. Kenapa lengan panjang ? Jangan lupa, era tahun segitu masih jamannya majalah Hai dan tokoh Lupus. Kemeja panjang lengannya digulung nggelembung, kemudian dipadu celana abu-abu model baggy. Mengenakan kostum seperti itu, arek lanang – lanang iku wis kroso dadi wong paling nggantheng sak-dunia. Kemlinthi-ne gak ketulungan wis.

Trus, bagaimana yang wedok ? Style paling kemlinthi tetapi populer adalah mengenakan blus lebar, gombrong lengan pendek, trus lengannya di-linthing koyok tebu. Bahannya biasanya bukan kain seragam putih biasa, melainkan yang semi transparan gitu. Lha bayangkan, transparan, trus lengan pendeknya lebar dan digulung. Nek tangan-e diangkat ketok apane coba ?


Antara Kelas dan Kantin

Masa 'perkuliahan' di kampus Bhawikarsu dimulai. Ada enam kelas, masing – masing seingat saya nyaris terisi 50 siswa. Kelas tanpa AC, kelas tanpa duka. Sori, kita semua generasi lulusan TK Ceria, jadi nggak pernah berduka. Segalak apapun guru yang mengajar di muka kelas, kita bisa menikmati dengan enjoy. Kelas satu, --tahun pertama— murid – muridnya suka cita 100 persen. Sementara guru – gurunya sepertinya tidak. Ha… ha… ha…

Kondisi kota Malang yang masih sejuk, tentunya tidak menuntut adanya AC. Bahkan kantin yang kecil sumpek dijubeli puluhan siswa aja biasa dinikmati dengan baik dan nyaman. Apalagi bisa makan tanpa bayar, lebih nikmat lagi tentunya, kelak hukuman di neraka menanti.
Integrasi yang baik antara kantin dan kelas adalah adanya pelajaran tata boga. Jangan salah ! Ini bukan pelajaran khusus bagi siswa wedok. Yang lanang-pun ikutan, dan kita semua gembira ria mengikuti kegiatan pelajaran memasak dengan mengenakan celemek, mirip badut brengosen.

Bicara tentang pelajaran, tidak bisa dipungkiri lagi nahwa pelajaran favorit ternyata ada dua. Yakni pelajaran (apapun) yang diberikan oleh guru praktek,… dan satunya lagi adalah pelajaran olah raga. Pelajaran guru praktek enaknya diajar oleh guru praktek yang bisa dikerjain karena bisa membuat seisi kelas terpingkal – pingkal. Sementara pelajaran olahraga enaknya sore hari menjelang pulang, karena bisa dilanjut sampe maghrib ( kebetulan siswa kelas satu itu masuk siang ). Gak enaknya kalo sore sering hujan, jadinya pelajaran olah raga teori, disuruh ngapalin ukuran lapangan bulu tangkis, disuruh ngapalin jumlah pemain sepak bola…. Lha doa sholat aja belum pada hafal kok ngapalin pemain bola ?

Pengurus OSIS

Tahun kedua, setelah melewati putaran Festival Seni dan Pergelaran Seni, maka saatnya arek – arek angkatan masuk 87 untuk menguasai organisasi paling keren sedunia, yakni OSIS SMAN 3 Malang. Organisasi paling keren, pengurus paling elit, komandan-nya paling gendeng. Itu syarat mutlak, gak gendeng yo gak iso dadi ketua OSIS. Tahun itu, ruang OSIS berada di lantai dua ujung di atas UKS, selemparan kampes dari tempat Kang Sobar berjualan bakso. Kalo gak tau lokasi Sobar mangkal, gak usah ngaku jadi arek Bhawikarsu90.

Kegiatannya juga gendeng, mulai dari sunatan massal hingga konser musik dunia. Ini gak bohong. Sunatan massal maksudnya untuk kegiatan amal – sosial. Itu tujuan mulianya. Tujuan terselubungnya adalah memfasilitasi temen – temen yang belum sunat, sehingga gak perlu malu dan gak perlu berangkat sendiri ke mantri supit.
Sementara ihwal konser musik dunia, menyelenggarakan pentas open-air mendatangkan musisi dunia Bubi Chen. Tentunya sunatan dan konser musik ini tidak bersamaan penyelenggaraannya. Masa iya habis sunatan trus ikut nonton konser sambil melambaikan pethat ?

Selain kegiatan reguler seperti HUT Smanti, Sepeda Hias, Festival Seni dan Pergelaran Seni Citra Smanti, pengurus OSIS saat itu juga mampu membuat jurnalisme siswa bangkit dari kubur. Konon, jaman dulu sudah ada majalah siswa, entah kenapa kemudian vakum beberapa tahun, mungkin karena sesajennya salah. Disajeni endog asin. Sementara ekstra kurikuler jurnalisme hanya berkutat menggarap majalah dinding. Dan, pada era OSIS tahun 1988 re-born majalah siswa dengan brand "Bhawikarsu News". Catet, ya… ini amal kebajikan tiada tara.

Ada yang perlu saya catatkan disini, pada penyelenggaraan PSCS tahun ini, ada beberapa improvement radikal, salah satunya adalah konsep dekorasi panggung yang biasanya menggunakan platform semi permanen (kain, backdrop,tripleks dll), kala itu diubah dengan menggunakan platform rigid, alias menggunakan tripleks yang dipermak menyerupai dinding tembok. Kemudian juga makin maraknya tarian kontemporer kolosal.
Itu kegiatan resmi dari sekolahan. Kegiatan tidak resmi ya ABC, Awan-Bengi-Cangkruk (kata ustadz Wachid Gozali). Cangkruknya kebanyakan di Dempo (yang popular dengan es mocca dan cwimie) atau di Pulosari makan roti bakar atau soto dok. Kadangkala juga cangkruk di Payung-mBatu. Bagi mereka yang bermodal, malam – malam bisa cangkruk di diskotik di mall yang kebetulan tahun – tahun itu lagi marak – maraknya.

Sepanjang tahun kedua, alias kelas dua, nyaris kegiatan siswa terforsir untuk menunjukkan kehebatan SMA 3 Malang terutama dari sisi pencitraan. Jangan terburu negative thinking. Namanya-kan Pergelaran Seni CITRA Smanti. Ekspos ini berhasil mengangkat nama sekolah menjadi lebih bergengsi dan glamor. Ha… ha… ha… Pada tahun ini semua sivitas bergembira ria, semuuuaaaa…. Kecuali para guru praktek. Guru praktek adalah para calon guru yang menimba ilmu dengan mencoba belajar ngajar –praktek kerja gitu— di depan para siswa sesungguhnya. Tapi, mara-bencana bila guru praktek itu belajar ke sekolah kita ini. Guru praktek yang masuk di kelas dua, yang wedok dirayu-rayu, yang lanang dikibulin. Remek wis. Alangkah berdosanya kalian wahai siswa kelas dua !!!! Saat-nya taubatan nasuha.

Tahun Terakhir

Setelah berhura – hura dua tahun, memasuki kelas tiga, tiba saatnya untuk berhura – hura di tahun terakhir. Gendeng pokok-e wis. Melepaskan kepengurusan OSIS kepada adik kelas tidak menyurutkan hasrat untuk berbuat keonaran. Namun, sebagaimana perwira kehilangan jabatan, tidaklah berlaku. Sing gendeng yo pancet gendeng.
Untungnya, ketakutan terhadap taring macan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, cukup menggetarkan dengkul para jagoan – jagoan yang sok koboi ini. Pada semester terakhir, setelah sebelumnya lebih dua tahun meriah membicarakan Rush, Genesis, Queen, Arema, GodBless, Guruh Soekarnoputra, Elfa Secioria, Hai, Lupus, Gola Gong, Ardy Bernandus Wiranata, Susi Susanti, Video porno ( eh.. gak ding), Pacar Ketinggalan Kereta, Naga Bonar, Kejarlah Daku Kau Kutangkap, … topik itu makin surut dibicarakan,… beralih ke topik lembaga bimbingan belajar…. Dengan harapan dosa 5 semester bisa diampuni dan menjadi siswa pintar dengan mengikuti kursus atau bimbingan belajar selama 5 bulan.

Tahun terakhir juga mencatat adanya beberapa huru – hara ihwal hubungan pacaran beberapa siswa yang sudah dibina semenjak tahun sebelumnya. Problem-nya tak lain adalah karena setelah lulus mereka belum tentu satu kampus lagi. Tapi itu urusan pribadi, sedemikian pribadi sehingga setiap pribadi mengetahui huru – hara yang terjadi, alias menjadi rahasia bersama. Ha… ha.. ha…. Tapi lupakanlah itu. Karena hal itu selalu dibongkar – bongkar setiap reuni dilaksanakan, juga ketika reuni 25 tahun. Dasar e angkatan menclek.

Selepas tahun ketiga dimana angkatan 1990 lulus 200%, tidak ada lagi pembicaraan resmi di sekolah mengenai Bhawikarsu90, karena mereka sudah lulus, sudah tidak sekolah lagi di SMAN 3,… tentunya mereka kuliah sesuai pilihan dan nasib masing – masing. Yang nasibnya baik ya bisa kuliah di kampus yang bagus, .. yang nasibnya buruk ya harus tabah.
Semasa kuliah antara tahun 1990-1995, terjadi beberapa acara kumpul – kumpul baik formal maupun informal, … yang dibicarakan kebanyakan adalah kangen – kangenan, trus ngobrolin kampus masing – masing. Kejadian serupa juga muncul pada tahun 1995 – 2000, bedanya adalah saat itu yang dibicarakan adalah kelulusan kuliah, pekerjaan, banding – bandingan gaji, trus karir dan jabatan.
Tak luput pada kisaran tahun 2000 – 2010, selama periode sepuluh tahun yang dibicarakan bila kumpul – kumpul kebanyakan adalah seputar keluarga dan beranak - pinak. Ngobrol gayeng karena menjelang umur uzur. Beberapa mulai membicarakan pengajian. Tahun – tahun ini marak guyub dengan memanfaatkan komunitas siber berbasis komputer, yakni mailing list / group, media sosial, dan fasilitas sebangsanya. Alhamdulillah ruuuuame juga silaturahminya. Paska 2010, yang marak adalah guyub dengan memanfaatkan smartphone, seperti fasilitas grup BBM atau Whatsapp. Banyak obrolan komunitas arek – arek Bhawikarsu90 memanfaatkan fasilitas – fasilitas tersebut. Berbeda dengan periode – periode sebelumnya, untuk era 2010-an yang sering dibicarakan adalah kolesterol dan poligami. Dan bila sudah membicarakan poligami, atas desakan beberapa rekan, tulisan ini tidak boleh diperpanjang. Oke, usulan diterima. Bravo BHAWIKARSU90. [@harissolid]

--