Saturday, April 9, 2016

Anti Teroris Pesanan Asing

Din Syamsudin Yakin Program Deradikalisasi adalah Proyek Amerika Serikat
Sabtu, 9 April 2016 - 09:18 WIB

Hidayatullah.com – Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Din Syamsudin mengatakan, dirinya yakin bahwa program deradikalisasi yang dicanangkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merupakan proyek dari kepentingan asing.

"Saya sampai saat ini masih meyakini program deradikalisasi adalah proyek Amerika Serikat," ujarnya dalam pengajian bulanan Pengurus Pusat Muhammadiyah bertema "Pemberantasan Terorisme yang Pancasilais dan Komprehensif"di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Jum'at malam, (08/04/2016).

Ia bercerita, beberapa waktu lalu, pihaknya pernah dipertemukan dengan pejabat dari Gedung Putih (pemerintah Amerika Serikat) di Bogor. Yang mana pada pertemuan tersebut, kata Din, mereka berusaha meyakinkan Muhammadiyah agar mau mendorong dan mendukung program deradikalisasi.

Namun, ia dan Muhammadiyah berkeyakinan, bahwa deradikalisasi bukan cara yang tepat dalam memberantas terorisme.

"Tetapi deradikalisasi selama ini menempuh jalan yang keliru, bukan kemudian menghilangkan radikalisme itu, tapi deradikalisasi justru mengambil bentuk radikalisme baru," jelas Din.

Presiden Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) ini beranggapan, program deradikalisasi memandang terorisme hanya dari kacamata ideologi yang mengarah pada satu agama tertentu.

"Jika hanya menekankan fokus pada satu faktor tunggal, yakni idologi, apalagi disangkutkan pada keagamaan, saya kira dengan analisa kacamata kuda seperti ini kita akan kehilangan arah dalam pemberantasan terorisme," tukasnya.

Padahal, menurut Din, ada faktor lain yang mempengaruhi tindak terorisme. Yakni faktor non agama seperti kesenjangan, ketidakadilan sosial, ekonomi dan politik, baik tingkat global maupun regional.

Presiden ACRP: Penanganan Teroris Bermasalah Karena Justru Membentuk Terorisme Baru

Termasuk juga, lanjutnya, adanya faktor penunggangan yang memanfaatkan elemen radikal minoritas, yang membuat mereka terdorong dan tergerak melakukan aksi-aksi kekerasan.

"Dari literatur yang saya baca, ada faktor penunggangan tersebut baik tingkat global maupun nasional di banyak negara. Tentu ini adalah tujuan untuk mendeskreditkan Islam, inilah yang kita tolak," ungkap Din.

Ia menegaskan, Muhammadiyah jauh sebelum ada BNPT sudah terlibat dalam gerakan untuk menanggulangi terorisme, dengan mengutamakan Islam yang rahmatan lil alamin.

Untuk itu, Din berharap program deradikalisasi untuk direvisi agar jangan justru mengambil bentuk radikalisme baru.

Rep: Yahya G Nasrullah

Editor: Cholis Akbar
http://kenisah.blogspot.com

No comments:

Post a Comment